PENDIDIKAN MASYARAKAT BADUY DAN FILOSOFI SUKU BADUY



Pendidikan Masyarakat Baduy

 Masyarakat Baduy tidak pernah sekolah, karena orangtuanya mengajarkan  anaknya sejak  masih kecil dan mereka sudah tahu banyak hal tanpa perlu bersekolah lagi. Komunikasi mereka didasarkan pada adat istiadat mereka.Adat istiadat mereka mengatakan tidak boleh, maka mereka tidak akan melakukannya. Sehingga, masyarakat Baduy sangat patuh  dan taat pada peraturan dan adat-istiadat mereka.
Pepatah Cina Kuno menyatakan bahwa secara lahirnya semua manusia sama, namun pendidikanlah yang membuat  banyaknya perbedaan. Perbedaan ini menyangkut pengaruh budaya pada sistem dunia pendidikan.
Pelajaran bahasa juga merupakan hal yang umum, namun sama halnya dengan sejarah, budaya pertama sekali mengajarkan bahasanya sendiri. Ketika anak-anak sekolah diajarkan sejarah dan budaya suatu negara, masyarakat mereka menyebarkan budayanya dan menanamkannya kepercayaan serta nilai, demikian juga prasangka yang dimilikinya.
Sama dengan konsep KAB Samovar, masyarakat Baduy mempunyai pemilihannya sendiri mengenai sebuah pendidikan. Saat pemerintah menyarankan anak-anak Baduy untuk bersekolah, Uwa Budi yang mendukung masyarakat Baduy secara langsung akan bersikap tegas untuk menolak pendidikan di sekolah tersebut. Kenapa? Karena menurut Uwa Budi, anak-anak Baduy tidak perlu bersekolah lagi,  karena mereka sudah tahu tentang semua hal sama seperti kita yang bersekolah. Saat mereka bersekolah, identitas mereka atau budaya mereka dapat tergeserkan karena pendidikan di sekolah tersebut.
Karena, sistem pendidikan masyarakat Baduy itu diajarkan secara turun-temurun oleh orangtuanya atau nenek moyangnya dan mereka dapat belajar semuanya dari alam di sekeliling mereka.



Filosofi Suku Baduy
Asal Mula Suku Baduy
Orang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Dengan sebutan “Baduy” merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai urang Kanekes atau “orangKanekes” sesuai dengan nama wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka seperti Urang Cibeo (Garna, 1993).
Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Sunda dialek Banten. Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Orang Kanekes ‘Dalam’ tidak mengenal budaya tulis, sehingga adat istiadat, kepercayaan/agama, dan cerita nenek moyang hanya tersimpan di dalam tuturan lisan saja.
          Menurut kepercayaan yang mereka anut, orang Kanekes mengaku keturunan dari Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa atau batara yang diutus ke bumi. Asal usul tersebut sering pula dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama. Menurut kepercayaan mereka, Adam dan keturunannya, termasuk warga Kanekes mempunyai tugas bertapa atau asketik (mandita) untuk menjaga harmoni dunia.
Kepercayaan masyarakat Kanekes yang disebut sebagai “ Sunda Wiwitan “ berakar pada pemujaan kepada arwah nenek moyang (animisme) yang pada perkembangan selanjutnya juga dipengaruhi oleh agama Budha, Hindu, dan Islam. Inti kepercayaan tersebut ditunjukkan dengan adanya pikukuh atau ketentuan adat mutlak yang dianut dalam kehidupan sehari-hari orang Kanekes (Garna, 1993). Isi terpenting dari ‘pikukuh’ (kepatuhan) Kanekes tersebut adalah konsep “Tanpa Perubahan Apapun “, atau perubahan sesedikit mungkin.

Objek kepercayaan terpenting bagi masyarakat Kanekes adalah Arca Domas, yang lokasinya dirahasiakan dan dianggap paling sakral. Orang Kanekes mengunjungi lokasi tersebut untuk melakukan pemujaan setahun sekali pada bulan Kalima, yang pada tahun 2003 bertepatan dengan bulan Juli. Hanya pun yang merupakan ketua adat tertinggi dan beberapa anggota masyarakat terpilih saja yang mengikuti rombongan pemujaan tersebut. Di kompleks Arca Domas tersebut

Komentar

  1. Jammy Mango Slots | JtmHub
    Play Jammy Mango 바카라 자판기 사이트 Slots & 평택 출장마사지 receive a welcome bonus of up to 영주 출장안마 £500 + 125 spins in free play. The Jammy 광명 출장안마 Mango Slots feature a unique RTP 전라북도 출장마사지 of 96% on all other

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMK KUSUMA WARDHANA KOTA BOGOR

SISTEM PENDIDIKAN DI ARAB SAUDI