DUKA PENDIDIKAN DI WILAYAH PEDALAMAN
Duka Pendidikan Di Wilayah Pedalaman
Keberhasilan
suatu Negara tidak hanya ditentukan oleh perkembangan politiknya saja maupun
perkembangan ekonominya juga. Tetapi, keberhasilan suatu Negara dapat ditentukan
juga oleh tingkat perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam hal ini,
perkembangan dunia pendidikannya. Dimana Negara Indonesia, merupakan Negara
yang masih dalam tahap atau termasuk dalam Negara berkembang.Jadi, jika Negara Indonesia
ini ingin berkembang menuju Negara yang dapat lebih berkembang lagi atau menuju negara yang lebih maju sesuai dengan
visi dan misi yang ingin dicapainya. seharusnya Negara ini, tidak hanya
memperhatikan serta meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan yang berada di
ibu kota saja serta di kota-kota besar lainnya.Melainkan seharusnya pemerintahan
atau Negara ini juga harus memperhatikan serta meningkatan kemajuan pendidikan
di wilayah-wilayah terpencil seperti di wilayah pendalaman, yang masih jauh dari
perhatian pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, hal-hal yang perlu
mendapatkan perhatian dari pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah,antara lain
dari segi aspek transportasinya, kesenjangan ekonomi masyarakat setempat, serta
infrastruktur sekolah yang tidak memadai.
Mirisnya
pendidikan di daerah pedalaman. Pendidikan di daerah pedalaman masih jauh dari
kata layak dari segi tempat belajar mengajarnya, jika dilihat dari aspek ekonomi penduduknya yang rata-rata bermata
pencaharian sebagai petani dan nelayan, yang dapat dikategorikan masyarakatnya
miskin(masyarakat kurang mampu). Jika kita bandingkan antara sekolah-sekolah yang berada di daerah perkotaan dengan sekolah-sekolah yang berada di daerah pedalaman-pedalaman, sangat
berbanding terbalik dan berbeda sekali. Di daerah perkotaan sekolah-sekolah secara keseluruhan mempunyai
sarana dan prasarana yang sangat memadai, seperti tersedianya fasilitas
computer, laboraturium, serta ada juga sekolah-sekolah yang sudah tersedianya jaringan Ineternet maupun Wi Fi. Selain itu, sekolah di daerah perkotaan juga memiliki
tenaga pengajar atau guru-guru yang dalam mengajar bidang studinya sesuai
dengan kemampuannya.Tetapi, lain halnya dengan sekolah-sekolah yang berada di daerah pedalaman-pedalaman.
Meskipun ada sebagian bangunan sekolah yang sudah berdindingkan tembok, tetapi
tidak memiliki sarana dan prasarana yang tidak memadai atau dapat dikatakan
sarana dan prasarana yang tidak mendukung dalam proses belajar mengajar.
ketertinggalannnya
pendidikan di daerah pedalaman, bukan hanya disebabkan oleh faktor-faktor tidak
tersedianya sarana dan prasarana saja. Faktor lain yang mendukung
ketertinggalannya pendidikan di daerah pedalaman ialah tenaga pendidik atau
pengajar. Secara tidak keseluruhan, tenaga pengajar yang berada di
pedalaman-pedalaman kurang mendapat perhatian dari pemerintahan daerah.dimana rumah-rumah yang
mereka tempati hanya berdindingkan dari pelepah sagu serta susah untuk
mendapatkan lauk pauk, para pengajar biasanya hanya makan makanan instan yang
sudah mereka bawa dari kota saja.Selain faktor diatas, terdapat juga faktor lain yang dapat menghambat
terciptannya generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas untuk masa depan yang akan datang. Faktor itu
tidak lain ialah orang tua wali murid. Tetapi pada kenyataannya jika pada tahap pembagian hasil belajar
yang telah dilakukan selama berbulan- bulan (pembagian raport), tidak sesuai
dengan harapan yang diinginkan oleh orang tuanya atau dengan kata lain anak
mereka tidak naik kelas. Para wali murid semuanya marah-marah atau tidak
terima, mengapa anak mereka tidak naik kelas atau bahkan tidak lulus. Para
orang tua tidak terima anak mereka tidak naik kelas,dengan menggunakan
cara kekerasan. Seharusnya orang tua dapat mengerti bagaimana dan mengapa
sampai bisa anak-anak mereka tidak naik kelas atau tidak lulus, sebagai orang
tua harusnya dapat mengintropeksi dirinya sendiri, sehingga hal-hal seperti ini
dapat terjadi dan bukan hanya dapat menyalahkan seorang pendidik saja
terus-menerus.
Komentar
Posting Komentar